Ja
Jalan Lurus Bombana |
Isu pemerintahan
yang baik mulai
memasuki arena perdebatan pembangunan di Indonesia di dorong oleh adanya
dinamika yang menuntut perubahan-perubahan di sisi pemerintah maupun di sisi
warga. Ke depan pemerintah dan pemimpin politik di negara ini diharapkan
menjadi lebih demokratis, efisien dalam penggunaan sumber daya publik, efektif
menjalankan fungsi pelayanan publik, lebih
tanggap serta mampu menyusun kebijakan, program dan hukum yang dapat menjamin
hak asasi dan keadilan sosial.
Tuntutan reformasi birokrasi aparat dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik lebih diarahkan untuk
menciptakan kinerja aparat yang profesional dan akuntabel. Dengan makin
meningkatnya kualitas kinerja dan profesionalisme aparat diharapkan akan
mempercepat kembalinya tingkat kepercayaan masyarakat baik secara nasional
maupun internasional. Dalam reformasi juga menuntut komitmen aparat agar dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya, lebih dan harus berpihak pada masyarakat. Keberpihakan
aparatur kepada masyarakat adalah
merupakan hakekat dan inti reformasi di bidang administrasi publik.
Aparat pemerintahan masih banyak yang
terbelenggu dengan birokrasi yang
otoriter yaitu bentuk birokrasi yang mengutamakan kepentingan pihak
penguasa dalam pemerintahan sehingga membuat sebagian dari mereka menjadi lemahnya
atau rendahnya kualitas, antara lain masih cukup banyaknya keluhan masyarakat terhadap
kualitas pelayanan aparat, diantara berbagai kinerja aparat masih terjadi dan
terdengar munculnya unsur korupsi, kolusi dan nepotisme. Penyalahgunaan
wewenang dan tanggung jawab, belum tegaknya hukum dan keadilan dan sebagainya
sebagai sumber isu kepemerintahan yang baik (Good Governance ).
Pelaksanaan tugas pada pemerintah merupakan
implementasi tugas pokok dan fungsi yang dijabarkan dalam struktur organisasi
kerja. Struktur organisasi pada setiap organisasi kerja berbeda-beda, hal ini
disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai oleh organisasi kerja tersebut
terutama dalam pelaksanaan pelayanan administrasi dan pelayanan publik. Sejauh
ini pelayanan dalam organisasi pemerintahan dilaksanakan oleh aparatur
pemerintah dengan kualitas kerja yang dimiliki masing-masing, namun dalam pelaksanaan
pelayanan tersebut, sering terjadi kendala dan kesalahan yang mengakibatkan
kinerja aparatur menjadi tidak efektif.
Pelayanan aparatur tidak selamanya
berlangsung dengan baik karena adanya kejenuhan kerja dan ketidakpuasan kerja
serta munculnya sikap dan perilaku sifatnya mengutamakan kepentingan sendiri
sehingga pekerjaan tidak terlaksana dengan baik dan menjadi tertunda. Penundaan
pekerjaan bukan hal yang baru bagi pegawai negeri sipil karena telah menjadi
tradisi yang dibudidayakan untuk menghambat kelancaran pelayanan administrasi
dan pelayanan publik. Hal ini terjadi juga pada sekretariat DPRD Kabupaten
Bombana.
Fenomena pelayanan aparatur pemerintan yang
masih kurang dan membutuhkan peningkatan yang menggambarkan kurangnya fungsi
koordinasi dan pengawasan dari atasan dan kesadaran bawahan dalam melaksanakan
tugas/pekerjaan dengan penuh tanggung jawab. Hal ini berkaitan dengan sikap, perilaku dan etos kerja aparat
pemerintahan. Oleh karena itu dibutuhkan adanya upaya peningkatkan kualitas dan
kinerja aparatur melalui tindakan nyata seperti pelaksanaan pendidikan dan
latihan serta proses penjenjangan yang transparan dan akuntabel untuk dapat
memperoleh aparatur pemerintah yang baik yang pada gilirannya akan mewujudkan good governance pada masa mendatang.
Salah satu bentuk pembinaan aparat pemerintah
yang dilaksanakan selama ini adalah Pendidikan dan Pelatihan yang dikenal dengan
istilah DIKLAT yang dilaksanakan secara berjenjang sesuai dengan jenjang karier
dari aparat pemerintah yang bersangkutan. Tujuan dari DIKLAT adalah meningkatkan
kinerja, profesionalisme dan kemampuan sumber daya aparat pemerintah sebagai pelayan
publik. Apalagi persentase aparatur pemerintah yang berpendidikan menengah ke
bawah masih sangat dominan mewarnai kualitas sumber daya aparatut.
Kinerja aparat Sekretariat DPRD Bombana adalah salah satu unit Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bombana yang dalam pelaksanaan tugas
dan fungsinya dipimpin oleh seorang Sekretaris DPRD dengan bawahan yang terdiri
dari 60 orang. Sehingga jumlah aparat pada organisasi kerja ini berjumlah 61
orang. Berdasarkan pengamatan awal fenomena terjadi pada Sekretariat DPRD Kabupaten
Bombana bahwa masih terdapat pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai,
hal ini disebabkan oleh karena kekuasaan berada pada ketua Dewan sementara
sekretaris hanya melaksanakan tugas/pekerjaan berdasarkan keputusan atau
perintah dari ketua dewan tersebut.
Kegiatan pelayanan administrasi pada
sekretariat DPRD Kabupaten Bombana adalah menyediakan dan mengelola kegiatan
anggota DPRD dan masing-masing anggota menghendaki adanya pelayanan prima atau
pelayanan yang selalu didahulukan sehingga aparatur pada Sekretariat DPRD yang
terdiri dari 60 orang ini harus berupaya untuk dapat memenuhi dan memberikan
pelayanan yang baik (good service)
kepada anggota DPRD Kabupaten Bombana, selain
itu perintah dan aturan kerja dikendalikan oleh ketua dewan. Hal ini menjadi
penyebab rendahnya kinerja aparat dan kualitas kerja yang tidak dapat
ditingkatkan, bahkan aparat tersebut hanya bekerja sesuai dengan petunjuk
atasan yang mengakibatkan kinerja dan kualitas mereka tidak dapat ditingkatkan.
Kemampuan kerja aparatur pada instansi
pemerintah seperti pada Sekretariat DPRD dihadapkan dengan lama kerja,
loyalias, kepuasan kerja, kemandirian, kepuasan kerja dan motivasi serta
disiplin kerja. Pekerjaan aparatur pada instansi ini lebih fokus pada pelayanan
anggota dewan sebagai wakil rakyat yang membutuhkan pelayanan terbaik. Kemampuan untuk bekerja
dengan baik dihadapkan dengan tantang pekerjaan dan hasil yang diharapkan
adalah bagaimana pekerjaan tersebut dapat terselesaikan tepat waktu tetapi pada
kenyataannya hasil kerja terkadang menimbulkan stres kerja karena banyaknya
tuntutan dan permintaan anggota dewan yang harus dilayani dengan tepat dan
baik.
Atas dasar pemikiran
tersebut, maka peneliti ingin mengetahui lebih jauh, apakah kinerja aparatur
pemerintah daerah pada Sekretariat DPRD Kabupaten
Bombana yang nantinya dapat, memberikan kontribusi terhadap peningkatan
pelayanan administrasi dan pelayanan publik, sehingga penulis mengangkat
judul "Analisis Kinerja Aparat
Pemerintah Daerah” (Studi Kasus pada Sekretariat
DPRD Kabupaten Bombana )”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar